Fenomena Banjir diakhir dan awal tahun, bagaimana cara mencegahnya?

Tidak terasa saat ini sudah memasuki bulan desember, dan dalam hitungan hari tahun 2023 akan berakhir. Bertepatan dengan pergantian tahun Indonesia juga telah memasuki musim hujan, dan puncak dari musim hujan biasanya terjadi pada akhir sampai awal-awal tahun. Seringkali pada momen tersebut beberapa kota di Indonesia terjadi bencana banjir, dan hal tersebut terjadi berulangkali. Apa penyebabnya? dan Bagaimana mengatasinya? Simak artikel berikut!
Peyebab Banjir
1. Curah Hujan yang Tinggi
Curah hujan yang tinggi selama musim hujan dapat menjadi pemicu utama banjir. Peningkatan intensitas hujan memberikan beban tambahan pada sungai dan saluran drainase. Menurut informasi dari BMKG, puncak musim hujan di Indonesia umumnya terjadi pada bulan Desember dan Januari.
2. Berkurangnya Area Hijau
Alih fungsi lahan dari hutan atau lahan basah ke perumahan atau industri dapat mengurangi kemampuan alam untuk menyerap air hujan. Tanah yang keras dan minim vegetasi membuat air hujan tidak terserap dan langsung mengalir ke permukaan.
3. Penyumbatan Sungai dan Saluran Air
Sampah yang menumpuk di sungai atau saluran air dapat menyebabkan genangan air dan meningkatkan risiko banjir. Pembuangan sampah sembarangan, terutama plastik menjadi faktor utama penyumbatan aliran air sehingga membuat air hujan sulit untuk mengalir dengan lancar.
Solusi Mencegah Banjir
Dari beberapa penyebab banjir yang sudah dijelaskan diatas, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam upaya mencegah banjir. Berikut adalah solusi untuk mengatasi banjir:
1. Reboisasi dan Konversi Lahan Hijau
Berkurangnya lahan Hijau seperti hutan menjadi salah satu penyebab banjir. Solusi yang bisa dilakukan untuk masalah ini adalah penanaman kembali hutan yang gundul atau reboisasi. Memperbanyak lahan hijau seperti taman hutan kota juga bisa menjadi solusi ampuh.
2. Mengurangi Sampah Plastik
Penyumbatan sungai dan aliran sungai menjadi salah satu faktor penyebab utama banjir. Data dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menyebutkan ada 3,2 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola di Indonesia. Parahnya, ada 1,29 juta ton dari sampah itu berakhir begitu saja di laut.
Sampah plastik adalah musuh utama untuk lingkungan, karena selian jumlahnya yang banyak sampah plastik juga sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diurai oleh alam. Maka pengurangan konsumsi plastik untuk kebutuhan sehari-hari adalah salah satu upaya untuk mencegah banjir.
Mulailah dari hal kecil dengan cara beralih dari pemakaian kantong plastik ke tas ramah lingkungan untuk keperluan sehari-hari. Harapannya semoga langkah tersebut dapat mengurangi limbah plastik yang menyebabkan banjir. Dapatkan tas ramah lingkungan terbaik mu dengan memesannya di PT Tiara Alam Sejahtera.
PT Tiara Alam Sejahtera adalah pabrik konveksi tas ramah lingkungan di kota Bogor. Sejalan dengan visinya “Membawa Perubahan” PT Tiara Alam Sejahtera mendorong para pelaku konsumen kantong pelatik untuk segera beralih ke tas ramah lingkungan. Pesan tas ramah lingkungan mu sekarang, dan jadilah salah satu orang yang berkontribusi dalam pencegahan banjir!